Menu
+62

Pemerintah Perpanjang Insentif PPN DTP 100% dan Tambah Kuota FLPP hingga 200.000 Unit

News
Diterbitkan 13 Sep 2024

Pemerintah telah mengambil langkah untuk memperpanjang insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 100% untuk pembelian rumah hingga Desember 2024. Sebelumnya, insentif ini hanya berlaku sebesar 50%, tetapi kini diperpanjang untuk mendukung lebih banyak transaksi properti. Di samping itu, pemerintah juga menambah kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari yang awalnya hanya 166.000 unit, menjadi 200.000 unit. Penambahan ini didukung dengan alokasi anggaran tambahan senilai Rp500 miliar, yang diharapkan dapat membantu sektor properti, khususnya rumah bersubsidi.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Realestat Indonesia (DPP REI), Joko Suranto, menyatakan bahwa perpanjangan dan penambahan kuota ini adalah kabar yang sangat menggembirakan. Langkah pemerintah tersebut sejalan dengan aspirasi yang telah diperjuangkan oleh REI. Menurut Joko, keputusan ini menunjukkan bahwa pemerintah serius memberikan perhatian besar terhadap sektor properti, khususnya perumahan, yang dipercaya memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian nasional. Hal ini karena sektor properti memiliki keterkaitan erat dengan banyak industri lain di sektor riil.

Joko juga menyoroti bahwa perpanjangan PPN DTP 100% ini diharapkan mampu mendongkrak kembali penjualan rumah yang sempat mengalami penurunan sekitar 30%-35% setelah diskon PPN dikurangi menjadi hanya 50% pada Juli 2024. Dia memperkirakan, dengan perpanjangan insentif ini, penjualan rumah dapat kembali mencapai tingkat yang sama seperti pada periode Januari hingga Juni 2024. Pada periode tersebut, penyerapan anggaran PPN DTP mencapai rata-rata Rp160 miliar hingga Rp170 miliar per bulan. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh REI, sebagian besar penyerapan insentif PPN DTP, sekitar 70%, berasal dari rumah dengan harga di bawah Rp1 miliar.

Penambahan kuota FLPP dari 166.000 unit menjadi 200.000 unit juga dianggap sangat positif bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan pengembang rumah bersubsidi. Meskipun kuota yang disetujui belum sepenuhnya memenuhi harapan REI, yang mengusulkan kuota 250.000 unit, penambahan ini tetap disambut baik. Joko optimistis bahwa dengan kuota yang diperbesar, program pembangunan 3 juta rumah yang direncanakan oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto, dapat berjalan dengan baik. REI berharap agar anggaran FLPP terus meningkat pada tahun 2025 dan seterusnya.